Senin, 18 Juni 2018

Festival Makan Bakcang & Mendirikan Telur



Senin, 18 Juni 2018
Festival Makan Bakcang & Mendirikan Telur


Tanggal 18 Juni 2018 menurut kalender masehi adalah tanggal 5 bulan lima (Go Gwee) 2569 menurut penanggalan Imlek. Dan di tanggal ini adalah perayaan Peh Cun atau Pahcuan atau disebut mendayung perahu. Festival ini dilakukan dengan lomba mendayung Perahu Naga yang telah dimulai sejak Dinasti Zhou ± 2300 tahun lalu.

Peringatan atas Qu Yuan
Qu Yuan  (339 SM - 277 SM) adalah seorang menteri negara Chu  di Zaman Negara-negara Berperang. Ia adalah seorang pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya, banyak memberikan ide untuk memajukan negara Chu, bersatu dengan negara Qi  untuk memerangi negara Qin. Namun sayang, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir pada pengusirannya dari ibu kota negara Chu. Ia yang sedih karena kecemasannya akan masa depan negara Chu kemudian bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo. Ini tercatat dalam buku sejarah Shi Ji.
Lalu menurut legenda, ia melompat ke sungai pada tanggal 5 bulan 5. Rakyat yang kemudian merasa sedih kemudian mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut maka mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai bakcang sekarang. Para nelayan yang mencari-cari jenazah sang menteri dengan berperahu akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.
Dikutip langsung dari [http://id.wikipedia.org/wiki/Peh_Cun]

Bakcang

Setiap tanggal 5 Go Gwee di Indonesia ada tradisi sembahyang Bak Cang. Bak Cang adalah makanan yang terbuat dari ketan dengan daging di dalamnya. Secara umum daging di dalamnya adalah daging babi yang dalam perkembangannya bisa ditambahkan daging babi asap (ham), kuning telur bebek, jamur hio kio, atau variasi lainnya misal ketan diganti dengan nasi, daging babi diganti ayam atau lainnya. Untuk pembungkusnya menggunakan daun bambu. Bak Cang sendiri relatif mahal harganya mengingat makanan itu sangat padat dan proses pembuatannya sangat lama. Bentuknya cukup aneh karena bentuk limas segitiga, hampir menyerupai piramid tapi bedanya pada dasar piramid berbentuk segi empat/bujur sangkar sedang bakcang adalah segitiga untuk semua sisinya.




Mendirikan telur

Pada tanggal ini katanya telur bisa diberdirikan tanpa trik, sulap atau magic.  Fenomena apakah? Katanya sih pada tanggal ini gravitasi matahari, bumi dan bulan tepat pada 1 garis lurus sekitar jam 12 siang. itulah kunci mengapa telur berdiri. Atau jangan-jangan karena sang telur sanggup berdiri karena memberi penghormatan kepada mendiang Menteri Qu Yuan? Silakan saja coba saja sendiri, berapa teman pernah mencoba dan memang bisa sampai jam 15.00 WIB. Siapkan saja sebutir telur mentah dah silakan coba.

Berikut ini jawaban dari Prof Yohannes Surya mengenai fenomena mendirikan telur :

Tanya: Prof Yo. saya punya pertanyaan nih! Waktu saya melihat siaran salah satu stasiun teve di Indonesia pada Juni 2004, ada tayangan yang menarik bagi saya. Yakni telur dapat berdiri tegak di atas cangkir yang dibalikkan. Penjelasannya sih waktu itu adalah Hari Pehcun. Tepat pada tanggal itu pukul 12.00 telur bisa berdiri sendiri. Setelah lewat waktunya telur akan rebah. Fenomena ini terjadi pula di Taiwan dan Cina pada hari yang sama waktu setempat. Apa penyebab fenomena tadi? (Budi Giyanto, Jakarta)
Jawab: Saya akan mencoba menjelaskannya, namun jangan kecewa kalau tidak menjawab pertanyaan Budi. Begini, fisikawan Prof. David Allan pernah melakukan percobaan mendirikan telur. Hasilnya, ia mendapati bahwa telur dapat diberdirikan kapan saja ia mau. Namun, memang lebih mudah mendirikan telur ketika Bumi berada pada posisi equinox (ketika sumbu rotasi Bumi dan garis Bumi ke Matahari tegak lurus).

Senin, 22 Januari 2018

Wiro Sableng #163 : Cinta Tiga Ratu

Wiro Sableng #163 : Cinta Tiga Ratu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE

DI BAWAH badai dahsyat yang melanda kawasan laut utara Datuk Api Batu Neraka, salah seorang tokoh silat kepercayaan Ratu Laut Utara sampai di selatan Pulau Karimunjawa. Dia datang bersama Ning Kameswari, seorang gadis cantik yang merupakan pembantu Ratu Laut Utara sekaligus kekasih gelap sang Datuk. Mereka sengaja mencari bagian pantai yang agak ketinggian agar dapat melihat jelas keadaan di sekitarnya. Walau badai membuncah dan matahari belum muncul di ufuk timur namun terpisah sekitar dua puluh langkah di hadapannya sang Datuk dapat melihat dua orang berada di tepi pasir, di bagian pantai yang dangkal.

"Dua orang itu, kau mungkin tidak kenal mereka. Tapi aku tahu mereka adalah Bujang Gila Tapak Sakti dan Bidadari Angin Timur" kata Datuk Api Batu Neraka pada Kameswari. Orang tua bersorban dan berjubah putih Ini mempunyai mulut lebar mulai dari bawah kuping kiri sampai kupin
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #163 : Cinta Tiga Ratu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1